- Mode Terang
- Gabung Kompas.com+
- Konten yang disimpan
- Konten yang disukai
- Berikan Masukanmu
- Megapolitan
- Surat Pembaca
- Kilas Daerah
- Kilas Korporasi
- Kilas Kementerian
- Sorot Politik
- Kilas Badan Negara
- Kelana Indonesia
- Kalbe Health Corner
- Kilas Parlemen
- Konsultasi Hukum
- Infrastructure
- Apps & OS
- Tech Innovation
- Kilas Internet
- EV Leadership
- Elektrifikasi
- Timnas Indonesia
- Liga Indonesia
- Liga Italia
- Liga Champions
- Liga Inggris
- Liga Spanyol
- Internasional
- Relationship
- Beauty & Grooming
- Sadar Stunting
- Smartpreneur
- Kilas Badan
- Kilas Transportasi
- Kilas Fintech
- Kilas Perbankan
- Tanya Pajak
- Kilas Investasi
- Sorot Properti
- Tips Kuliner
- Tempat Makan
- Panduan Kuliner Yogyakarta
- Beranda UMKM
- Jagoan Lokal
- Perguruan Tinggi
- Pendidikan Khusus
- Kilas Pendidikan
- Travel News
- Travel Ideas
- Hotel Story
- Travelpedia
- Ohayo Jepang
- Kata Netizen
- Kehidupan sehat dan sejahtera
- Air bersih dan sanitasi layak
- Pendidikan Berkualitas
- Energi Bersih dan Terjangkau
- Penanganan Perubahan Iklim
- Ekosistem Lautan
- Ekosistem Daratan
- Tanpa Kemiskinan
- Tanpa Kelaparan
- Kesetaraan Gender
- Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan ekonomi
- Industri, Inovasi & Infrastruktur
- Berkurangnya Kesenjangan
- Kota & Pemukiman yang Berkelanjutan
- Konsumsi & Produksi yang bertanggungjawab
Apa Perbedaan Gelar PhD dan Doktoral? Simak Penjelasannya
Kompas.com edu.
Mahar Prastiwi
KOMPAS.com - Pendidikan di perguruan tinggi ada beberapa jenjang. Mulai dari Diploma, Sarjana Terapan, Sarjana, Magister hingga Doktor.
Khusus untuk jenjang pendidikan S3, tahukah kamu perbedaan gelar PhD dan Doktoral ? Kedua gelar ini tentu sering kamu dengar namun belum tentu tahu perbedaannya.
Kedua pilihan gelar ini adalah predikat yang didapatkan setelah menyelesaikan jenjang pendidikan S3.
Sebagai sivitas akademika, tidak ada salahnya mengetahui perbedaan gelar PhD dan Doktoral di jenjang S3.
Baca juga: 3 Perbedaan Jenjang S1 dan Sarjana Terapan, Acuan Daftar SNBP 2024
Dilansir dari laman Universitas Ciputra , Rabu (13/3/2024) menjelaskan gelar PhD dan Doktoral di jenjang pendidikan S3. Berikut penjelasannya.
Program PhD
Mahasiswa S2 yang mau melanjutkan pendidikan ke jenjang S3, perlu tahu bahwa gelar PhD adalah kepanjangan dari Doctor of Philosophy. Meskipun memiliki kata philosophy yang bermakna filsafat. Bukan, berarti gelar PhD hanya didapatkan oleh lulusan ilmu filsafat saja.
Kata filsafat disematkan untuk gelar penghargaan tertinggi dalam ilmu pengetahuan atau dalam dunia akademik.
Seperti gelar Doktoral, PhD adalah gelar pendidikan yang didapatkan ketika seorang mahasiswa S3 telah selesai masa perkuliahannya.
Jika sudah menyelesaikan jenjang pendidikan tertinggi yakni S3, maka seseorang tersebut dianggap sebagai ahli dalam bidang keilmuan yang diambil dan kemudian mendapatkan gelar tersebut.
Namun ada hal yang unik dari gelar PhD. Gelar ini diterapkan oleh sistem pendidikan Amerika Serikat dan Inggris Raya.
Jadi, bagi kamu yang berminat untuk melanjutkan S3 di kedua negara tersebut. Maka setelah lulus, gelar PhD akan disematkan di belakang namamu.
Bagaimana dengan negara yang lain? Negara di luar Amerika mayoritas menggunakan sistem Doktoral seperti di Indonesia. Misalnya gelar Doctor of Economy, Doctor of Science, dan lain-lain.
Persyaratan utama dalam memperoleh gelar PhD adalah menyelesaikan perkuliahan program S3.
Baca juga: Perbedaan Akmil dan Akpol, Hanya Lulusan SMA/MA yang Bisa Daftar
Program Doktoral
Sedangkan program Doktoral adalah program studi pada tingkat S3 atau gelar bagi siapapun yang telah merampungkan studi S3.
Lulusan S3 diberikan gelar Doktor, gelar ini tertulis pada depan nama penyandang atau pemiliknya.
Hal ini menjadi perbedaan besar…
Tag mahasiswa doktoral phd universitas ciputra perguruan tinggi perbedaan gelar phd dan doktoral.
Perbedaan Syarat TOEFL LPDP 2024 untuk S2-S3 Dalam dan Luar Negeri
Perbedaan Unhan dan Akmil, Lulus Berpangkat Letda
Perhatikan Perbedaan Aturan Memilih Prodi Jalur SNBP dan SNBT 2024
3 Perbedaan Jenjang S1 dan Sarjana Terapan, Acuan Daftar SNBP 2024
Serupa tapi Tak Sama, Ini 4 Perbedaan SNBP dan SPAN PTKIN
Voucher Spesial, Klaim Sekarang!
TTS Eps 137: Yuk Lebaran
TTS Eps 136: Takjil Khas di Indonesia
TTS Eps 135: Serba Serbi Ramadhan
Games Permainan Kata Bahasa Indonesia
TTS - Serba serbi Demokrasi
TTS Eps 130 - Tebak-tebakan Garing
TTS - Musik Yang Paling Mengguncang
Terkini lainnya.
P2G Minta Penghapusan PPDB Zonasi Tidak Perlu Tergesa-gesa
P2G: Penghapusan PPDB Zonasi Harus Melalui Kajian Akademik
Dampak PPN 12 Persen, Pakar Unair: Minat dan Daya Beli Masyarakat Bisa Turun
Wapres Minta PPDB Zonasi Dihapus, P2G: Masalahnya Berulang Tiap Tahun
Kisah Marcheline, Usia 20 Tahun Diterima Kerja Sebelum Lulus Kuliah di UGM
Jadwal Asesmen Nasional SD 2024 Alami Perubahan, Simak Infonya
Banyak Mahasiswa Terlibat Judi "Online", Mendikti Minta Kampus Lakukan Pencegahan
Nasib PPDB Zonasi Akan Diumumkan Paling Lambat Maret 2025
Mau Kuliah Gratis S2-S3? Beasiswa Fulbright 2025 Dibuka Tanpa Batas Usia
Perhimpunan Guru: Pernyataan Hapus PPDB Zonasi oleh Gibran Terlalu Tergesa-gesa
Sistem Zonasi dan Ujian Nasional
Orangtua Murid Tolak SMA Tarakanita I Jakarta Terima Siswa Laki-laki
Wapres Gibran Minta PPDB Zonasi Dihapus, Ini Jawaban Mendikdasmen
Gibran Minta PPDB Jalur Zonasi Dihapus, DPR Tawarkan 3 Skema
Cerita Ahmad, Mahasiswa Asal Mesir Ambil S2 Bahasa Indonesia dan Jadi Pengajar
Fakta solok selatan, kabupaten kaya emas, surganya tambang ilegal, klaim maruarar sirait: dukungan anies ke pramono-rano bangunkan "macan tidur" jokowi dan prabowo, truk jadi kendaraan pembunuh massal di jalan, cara menyimpan wortel agar awet, masukkan ke kulkas, now trending.
Keluarga Kasat Reskrim Polres Solok Selatan Minta AKP Dadang Iskandar Dihukum Berat
Polisi Tembak Polisi di Solok Selatan: Desakan dari Parlemen hingga Janji Kapolri
Tinggalkan Inggris, Prabowo Bakal Temui Presiden MBZ di Abu Dhabi
Mungkin Anda melewatkan ini
Segera Raih Gelar PhD, Dosen PNM Ini Dulu Punya IPK 1,9
Kisah Alvinda, Wisudawan Termuda UB, Lulus Kuliah 3,2 Tahun Tanpa Skripsi
Tips Jaga Kesehatan Tubuh Selama Puasa ala Pakar Unair
Kuliah Gratis lewat Jalur SNBT, Ini Cara dan Syarat Daftar KIP Kuliah 2024
2 Sekolah Kedinasan Gunakan Nilai UTBK 2024, Ini Syarat Daftarnya
- Entertainment
- Pesona Indonesia
- Artikel Terpopuler
- Artikel Terkini
- Topik Pilihan
- Artikel Headline
- Harian KOMPAS
- Pasangiklan.com
- GridOto.com
- BolaSport.com
- Gramedia.com
- Gramedia Digital
- Kabar Palmerah
- Ketentuan Penggunaan
- Kebijakan Data Pribadi
- Pedoman Media Siber
Copyright 2008 - 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
Home » Apa Perbedaan PhD dan Doktor? Temukan Jawabannya di Sini!
ⓘ Terbitkan buku lebih cepat HANYA 1 BULAN? Dapatkan fasilitas VIP ini secara GRATIS! Klik di sini
Apa perbedaan phd dan doktor temukan jawabannya di sini.
- September 6, 2023
- One Comment
- 58,630 views
Perbedaan PhD dan Doktor . Saat hendak melanjutkan pendidikan pascasarjana, di tingkat S3 maka akan muncul pertanyaan apa sebenarnya perbedaan PhD dan Doktor ? Pendidikan pascasarjana di jenjang S3 memang menyediakan tak hanya pilihan program studi. Namun juga dua pilihan gelar, pertama gelar PhD dan yang kedua adalah gelar Doktor.
Meskipun di masyarakat sudah banyak yang memiliki kedua gelar tersebut. Namun, masih banyak yang belum mengetahui perbedaan dari keduanya. Apakah kamu juga demikian? Maka bisa menyimak ulasan di bawah ini.
Apa Itu Program Doktor?
Hal pertama yang perlu dipahami adalah program Doktor, yaitu jenjang pendidikan tertinggi (S3) dalam pendidikan tinggi dan ditempuh di perguruan tinggi dalam negeri. Sehingga bagi mahasiswa yang sudah merampungkan jenjang S2 atau Magister, maka bisa mempertimbangkan untuk melanjutkan ke jenjang S3.
Jika pendidikan S3 ini diraih di perguruan tinggi dalam negeri, baik itu Perguruan Tinggi Negeri (PTN) maupun Perguruan Tinggi Swasta (PTS). Maka ketika sudah menyelesaikan penyusunan tesis dan dinyatakan lulus, mahasiswa tersebut berhak mendapatkan gelar Doktor.
Gelar ini kemudian disematkan di depan nama mahasiswa yang bersangkutan dan menjadi tanda bahwa dirinya sudah menyelesaikan pendidikan S3 di dalam negeri. Adapun untuk pilihan program studi sudah sangat banyak, mayoritas berasal dari jurusan akademik. Sebab sebagian besar yang kuliah sampai S3 datang dari kalangan guru dan dosen.
Namun, secara perlahan saat ini sudah banyak pemilik gelar Doktor yang memilih jurusan pendidikan umum. Setelah lulus beberapa diantaranya bisa berkarir secara profesional di berbagai perusahaan maupun mendirikan perusahaan sendiri. Sehingga lulusan Doktor atau S3 kini tak hanya didominasi oleh kalangan dosen.
Program Doktor yang merupakan gelar akademik tertinggi kemudian pelaksanaannya diatur di dalam Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI No. 212/U/1999 tentang Pedoman Penyelenggaraan Program Doktor. Melalui Kepmendikbud tersebut kemudian dijelaskan mengenai tujuan diselenggarakannya Program Doktor. Yaitu:
- Menghasilkan lulusan yang berjiwa Pancasila dan memiliki integritas ilmiah.
- Menghasilkan lulusan yang bisa bersikap terbuka, tanggap terhadap perkembangan ilmu dan teknologi, kesenian, dan permasalahan sosial yang dihadapi masyarakat luas.
- Menghasilkan lulusan yang memiliki wawasan dan kemampuan dasar keilmuan dan keterampilan teknis.
- Menghasilkan lulusan yang menguasai pendekatan teori, konsep, dan paradigma dari bidang keilmuan yang diambil mahasiswa.
- Menghasilkan lulusan yang akrab dengan karya dan pemikiran yang mutakhir.
- Menghasilkan lulusan yang mampu mengembangkan pengetahuan dan keterampilan dalam wawasan keahliannya.
- Menghasilkan lulusan yang mampu mengkomunikasikan pikiran dan hasil karyanya dengan baik kepada rekan sejawat maupun masyarakat luas.
Lalu, apa perbedaan PhD dan Doktor ? Supaya bisa menjawab pertanyaan ini maka perlu tahu juga definisi dari gelar PhD yang akan dijelaskan di bawah.
Baca Juga: Cara Penulisan Gelar PhD yang Benar, Jangan Sampai Salah Lagi ya!
Apa Itu Program PhD?
Supaya lebih mudah memahami detail mengenai perbedaan PhD dan Doktor maka perlu mengetahui juga definisi dari Program PhD. Program PhD merupakan gelar akademik tertinggi (S3) di perguruan tinggi yang diperoleh dari perguruan tinggi di suatu negara. Jadi, untuk mahasiswa Magister yang melanjutkan pendidikan S3 di luar negeri bisa meraih gelar ini.
Namun, perlu dilihat juga Program PhD tersebut ditempuh di negara mana. Sebab tidak semua negara memberikan gelar PhD kepada lulusan Doktor di negaranya. PhD sendiri merupakan kepanjangan dari Doctor of Philosophy . Dalam bahasa Indonesia bisa diartikan secara mentah sebagai gelar Doktor Filsafat.
Namun definisinya bukan seperti itu, karena gelar PhD tidak hanya diberikan kepada lulusan S3 ilmu filsafat namun juga bidang keilmuan lainnya. Meraih gelar PhD secara praktis hanya bisa dilakukan di negara yang memang memberikan gelar tersebut untuk lulusan S3. Sebab sekali lagi, tidak semua negara menerapkan kebijakan seperti ini.
Dilansir dari Wikipedia , gelar PhD diterapkan oleh sistem pendidikan di negara Amerika Serikat dan juga Inggris Raya. Jadi, untuk kamu yang di masa mendatang melanjutkan S3 di dua negara tersebut. Maka setelah lulus bisa mendapatkan gelar PhD di belakang nama.
Sedangkan bagi negara di luar Amerika dan Inggris, mayoritas memberikan gelar Doktor bagi lulusan S3 sama seperti di Indonesia. Misalnya gelar Doctor of Engineering, Doctor of Economy, Doctor of Science , dan lain sebagainya.
Dilihat dari persyaratan, maka syarat untuk bisa mengikuti Program PhD adalah sama dengan syarat Program S3. Yakni mahasiswa harus sudah menyelesaikan jenjang S1 dan juga S2, yang tentu bisa dibuktikan secara valid. Jadi, kalau kamu ingin kuliah S3 di Inggris atau Amerika pastikan sudah menyelesaikan studi Magister atau S2.
Perbedaan PhD dan Doktor
Dari penjelasan di atas, apakah sudah bisa dipahami apa saja perbedaan PhD dan Doktor ? Pada dasarnya antara Doktor dengan PhD adalah sama, yakni sama-sama gelar akademik tertinggi untuk jenjang S3. Jadi, mahasiswa yang sudah merampungkan studi S3 berhak mendapatkan gelar tersebut.
Hanya saja PhD hanya bisa diraih ketika menempuh S3 di negara dengan gelar tersebut, misalnya Amerika Serikat dan Inggris. Sebagaimana yang dijelaskan di atas. Sebaliknya, jika studi S3 dilakukan di dalam negeri maka gelar yang didapatkan adalah Doktor. Hal ini juga diterapkan oleh negara selain Amerika dan Inggris.
Jadi, jika masih bertanya atau mendapat pertanyaan mengenai apa perbedaan PhD dan Doktor ? Maka bisa menjelaskan seperti yang disampaikan di atas, keduanya sama hanya berbeda dari tempat dimana gelar tersebut diraih. Artinya, semua mahasiswa S2 memiliki kesempatan sama besar untuk memiliki salah satu gelar tersebut.
Lalu, lebih baik yang mana antara mengambil S3 di luar negeri dengan di negeri sendiri? Kalau pertanyaan ini muncul maka sekali lagi, jawaban akan disesuaikan dengan keputusan dan pemikiran masing-masing.
Beberapa orang menganggap kuliah S3 lebih baik dilakukan di luar negeri, karena diakui kualitas pendidikannya lebih baik. Namun, banyak juga yang menganggap kuliah S3 di Indonesia atau di negeri sendiri juga pilihan yang terbaik. Apalagi sudah banyak perguruan tinggi di Indonesia yang sukses menorehkan prestasi internasional.
Sehingga perguruan tinggi semacam ini menjadi destinasi terbaik untuk mendapatkan gelar Doktor. Selain itu, yang tidak kalah penting adalah memilih jurusan yang memang diminati atau sesuai keinginan. Sebab baik Doktor maupun PhD sama-sama dituntut untuk menciptakan pembaharuan di dalam tesis.
Baca Juga: Seberapa Penting Mendapatkan Gelar Doktor?
Bisa dibayangkan ya, bagaimana tekanan yang dialami jika mengambil bidang keilmuan yang tidak sesuai minat atau keinginan? Jadi, supaya lebih mudah untuk dinikmati dan lebih mudah fokus sekaligus mudah menyelesaikan tesis. Memilih bidang keilmuan yang sesuai menjadi kunci selain memilih perguruan tinggi yang tepat.
Tips Memilih Perguruan Tinggi untuk Mengambil Program S3
Setelah mengenal lebih detail mengenai perbedaan PhD dan Doktor , maka tinggal fokus menentukan harus kuliah di dalam atau luar negeri. Kedua pilihan ini masing-masing memiliki kelebihan dan juga kekurangan, sehingga perlu dipertimbangkan masak-masak. Setelah berhasil menentukan pilihan antara kuliah di dalam atau luar negeri.
Maka PR selanjutnya, adalah memilih perguruan tinggi yang tepat. Baik di luar negeri maupun dalam negeri untuk standar pemilihan perguruan tinggi pada dasarnya nyaris sama. Khusus untuk pemilihan perguruan tinggi saat melanjutkan studi S3, memang pemilihannya harus mempertimbangkan hal-hal yang spesifik.
Tidak bisa lagi mempertimbangkan hal umum seperti ketika memilih perguruan tinggi untuk menyelesaikan studi S1 maupun S2. Sehingga yang namanya ranking perguruan tinggi sudah tidak lagi relevan. Lalu, apa saja yang perlu diperhatikan? Berikut beberapa tips memilih perguruan tinggi untuk studi S3:
1. Reputasi Bidang Keilmuan yang Akan Diambil
Tips pertama yang perlu dilakukan pada saat memilih perguruan tinggi yang tepat untuk menempuh program S3 adalah reputasi bidang keilmuan. Maksudnya, kamu perlu memperhatikan reputasi dari bidang keilmuan yang akan kamu ambil di perguruan tinggi tersebut.
Sehingga mempertimbangkan reputasi yang lebih spesifik, yakni sesuai bidang keilmuan yang akan diambil bukan secara umum. Jadi, ketika mencari perguruan tinggi untuk menempuh S3 pastikan tidak lagi memperhatikan ranking perguruan tinggi. Misalnya peringkat dari Webometrics maupun lembaga internasional lain.
Mengapa? Sebab, saat kamu kuliah S3 maka akan belajar secara mandiri yakni mutlak dilakukan di lingkungan bidang keilmuan yang diambil. Sejak awal masuk sampai menyelesaikan penyusunan tesis. Sehingga tidak lagi ikut carut marut segala kegiatan antar bidang keilmuan di perguruan tinggi tersebut.
Selain itu, kuliah S3 di perguruan tinggi yang bidang keilmuannya punya reputasi bagus memberi banyak keuntungan. Misalnya mendapatkan tempat yang terhormat di dunia akademik. Lalu, bagaimana mengetahui reputasi bidang di sebuah perguruan tinggi?
Kamu bisa mulai dengan mencari tahu publikasi riset dari para dosen di perguruan tinggi tersebut. Selain itu juga melihat paten apa saja yang berhasil didapatkan oleh para dosen di perguruan tinggi tersebut. Setiap dosen yang berprestasi adalah dosen di bidang keilmuan spesifik, dan bisa membantu mengetahui reputasi bidang keilmuan yang diinginkan.
Baca Juga : Mau Cepat Lulus Program Doktor? Jangan Salah Pilih Promotor
2. Mempertimbangkan Reputasi Pembimbing
Salah satu perbedaan PhD dan Doktor adalah lokasi perguruan tinggi tempat meraih gelar tersebut. Perlu diakui pemilihan perguruan tinggi yang tepat kemudian memberi dampak sangat signifikan pada proses studi. Selain memperhatikan reputasi bidang studi, juga perlu memperhatikan reputasi pembimbing.
Selama kuliah S3, pembimbing memiliki peran sangat krusial sejak awal kamu masuk kuliah sampai lulus. Pembimbing bagi mahasiswa S3 tak hanya memberi bantuan dan arahan saja. Namun, menjadi pihak yang berhak untuk mengambil keputusan tertentu yang berkaitan dengan kamu sebagai mahasiswa di bawah bimbingannya.
Sehingga tidak berlebihan jika di kalangan mahasiswa S3, dosen pembimbing menjadi faktor yang menentukan keberhasilan studi. Jadi, selain mengecek reputasi bidang keilmuan juga perlu mengecek reputasi dosen pembimbing di dalam suatu perguruan tinggi.
Kualitas dan reputasi dosen pembimbing bisa diukur dari prestasi yang berhasil ditorehkan dosen tersebut. Misalnya jenis penelitian yang dilakukan, paten yang didapatkan, dan lain sebagainya.
3. Fasilitas yang Tersedia
Tips berikutnya adalah mengutamakan perguruan tinggi yang bisa menyediakan fasilitas yang mendukung. Fasilitas ini akan sangat membantu pada saat melakukan riset untuk tesis. Sehingga jangan sampai menghadapi kendala dari minimnya fasilitas dan sumber daya lain, dan membuat tesis terbengkalai.
Kuliah di program Doktor atau S3 akan ditempuh selama 3 sampai 4 tahun dan pada beberapa kasus bisa 3,5 tahun. Nyaris separuh diantaranya, yakni 2 tahun atau kurang sedikit dihabiskan untuk menyusun tesis. Sehingga tanpa fasilitas dan sumber daya yang mendukung, dijamin mudah frustasi.
Topik tesis idealnya mendapatkan dukungan fasilitas dari perguruan tinggi, misalnya tersedianya peralatan di laboratorium dan sebagainya. Sehingga penelitian bisa berjalan lancar dan tesis bisa segera diselesaikan.
Hanya saja tidak semua perguruan tinggi sudah sangat memperhatikan fasilitas yang bisa disediakan kepada mahasiswa S3. Terutama di perguruan tinggi yang berada di negara berkembang. Kebanyakan mahasiswa S3 memilih untuk berpikir realistis, yakni mencari topik tesis yang fasilitasnya sudah ada di perguruan tinggi.
Hal ini memang membantu tesis bisa berjalan sesuai rencana, namun dijamin tidak maksimal. Sebab idealnya, topik ditentukan dulu dan baru kemudian mendapatkan dukungan fasilitas dari perguruan tinggi. Jika sebaliknya, maka tesis akan memiliki terlalu banyak batasan.
4. Lingkungan Akademik
Tak kalah penting adalah memperhatikan kondisi lingkungan akademik di sebuah perguruan tinggi. Lingkungan akademik ini meliputi semua aspek lingkungan di sebuah perguruan tinggi tempat studi pascasarjana ditempuh. Mulai dari interaksi dengan para dosen maupun dengan sesama mahasiswa S3.
Dosen yang bisa memberi arahan dan bimbingan yang baik sekaligus memberi keputusan yang menguntungkan kamu. Sudah tentu akan memberi dukungan maksimal pada proses penyelesaian studi S3.
Begitu juga dengan teman-teman sesama mahasiswa S3, dimana dengan teman yang sama-sama bisa diajak berdiskusi akan lebih menguntungkan. Selalu fokus membahas tesis dan masalah perkuliahan lain. Sekaligus mencari hiburan atau rekreasi yang memberi kemudahan melepaskan penat.
Lingkungan akademik seperti ini tentunya terbilang kondusif dan memberi dukungan maksimal pada saat menyelesaikan studi S3. Mayoritas mahasiswa yang berada di lingkungan akademik terbaik bisa lulus tepat waktu bahkan lebih cepat.
Baca Juga: Ini Kunci Meraih Beasiswa Magister dan Doktor
5. Lingkungan Non Akademik
Selain memperhatikan lingkungan akademik, calon mahasiswa S3 juga perlu memperhatikan lingkungan non akademik. Yakni meliputi lokasi perguruan tinggi, bahasa yang digunakan di kampus maupun luar kampus, menu makanan yang bisa dikonsumsi setiap hari, dan lain sebagainya.
Bagi kamu yang kuliah S3 di perguruan tinggi dekat rumah maka aspek ini tidak perlu dipikirkan berlebihan. Sebab dijamin sudah merasa nyaman dan cocok dengan lingkungan non akademik. Hal ini terjadi karena kamu sudah lahir dan tumbuh di lingkungan tersebut, kamu tentu tidak perlu tinggal di kost saat kuliah di dekat rumah.
Lain halnya jika harus kuliah sampai luar pulau bahkan luar negeri, misalnya di Amerika Serikat agar bisa mendapatkan gelar PhD yang dinilai lebih bergengsi. Praktis akan dihadapkan pada budaya masyarakat yang berbeda dan demikian juga dengan menu makanan, bahasa yang digunakan, dan lain-lain.
Ada baiknya sudah mempersiapkan diri dengan semua perbedaan tersebut agar tidak kaget. Sekaligus lebih mudah untuk beradaptasi, misalnya sudah belajar bahasa yang digunakan oleh masyarakat di lingkungan sekitar kampus. Jika kuliah S3 di Amerika maka setidaknya sudah belajar bahasa Inggris.
Pemilihan perguruan tinggi yang tepat sudah tentu sangat mempengaruhi proses studi S3, baik di dalam maupun luar negeri. Jika tips di atas terlalu menyampaikan banyak pertimbangan. Maka setidaknya bisa hanya mempertimbangkan poin pertama sampai ketiga. Kunci sukses kuliah S3 adalah fokus untuk belajar dan menyusun persiapan sejak jauh-jauh hari. Termasuk mencari tahu perbedaan Phd dan Doktor agar bisa menentukan lebih tepat kuliah S3 di dalam atau luar negeri.
Artikel Terkait:
- Seberapa Penting Mendapatkan Gelar Doktor?
- Mau Cepat Lulus Program Doktor? Jangan Salah Pilih Promotor
- Ini Kunci Meraih Beasiswa Magister dan Doktor
- Tips Mendapatkan Beasiswa Doktoral
Dosen Wajib Punya Ebook Ini
⚠️Dibuat Sesuai Aturan Dikti
Artikel Terbaru
Biaya Kuliah S3 di Dalam dan Luar Negeri
5 Tips S3 ke Luar Negeri dengan Membawa Keluarga
Syarat dan Prosedur Kenaikan Jabatan Asisten Ahli ke Lektor
Perubahan Status Aktif Dosen Perlu Segera Dilakukan
7 Jenis Kejahatan Phishing Data yang Bisa Menimpa Dosen
Hadir sejak tahun 2016, Dunia Dosen telah menjadi pusat informasi peningkatan karir, pelaksanaan tridharma perguruan tinggi dan kolaborasi dosen indonesia
- Tentang Kami
- Tim Redaksi
Sosial Media
Hubungi kami.
- Jl. Rajawali, Gg. Elang 6, No.2 Drono, Sardonoharjo, Ngaglik, Sleman, D.I.Yogyakarta 55581
- [email protected]
- 081362311132
2024 © All Reserved – Dunia Dosen
Apa Itu Gelar PhD? PhD dan Doktor Apakah Sama? Berikut Jawabannya
Apa Itu Program PhD?
Apa Itu Program Doktor?
- gelar doktor
- universitas luar negeri
- perguruan tinggi
Wisuda XIV Universitas Bakrie, 11 Mahasiswa Jadi Lulusan Terbaik
Program Beasiswa Perluas Akses Pendidikan Berkualitas untuk Mahasiswa Indonesia Timur
FKH UWKS dan Universiti Malaysia Kelantan Kenalkan Konsep Animal Welfare ke Generasi Muda
Lowongan Magang PT. Pupuk Kujang untuk Mahasiswa dan Fresh Graduate, Ada Uang Saku!
10 Universitas Muhammadiyah Terbaik di Indonesia versi Webometrics, Ada Kampusmu?
Kemendikti Saintek Berkomitmen Perkuat LAM Teknik dalam Ekosistem Pendidikan Tinggi
Rektor UPNVJ Dorong Penguatan Kerja Sama Internasional dalam Rapat BKS PTN-Barat 2024
Mahasiswa Sampaikan Keprihatinan, Duga Banyak Politisasi Hukum di Pilkada Banten
Ratu Camilla Raih Gelar Doktor Kehormatan dari Universitas London
Pilkada Banten 2024, Prabowo Dukung Andra Soni-Dimyati
Rp200 Jutaan! Mobil Listrik VinFast Goyang Pasar Indonesia!
Apakah Parkir Valet Termasuk Objek PBJT? Simak Aturannya di Sini
Harga Tiket Konser Kyuhyun Suju di Jakarta, Mulai Rp1 Jutaan hingga Dapat Tanda Tangan Eksklusif
4 Rudal Israel Hantam Beirut, Hizbullah Tembakkan 80 Roket
Pengamat: Orang Kaya Diberi Tax Amnesty, Sementara Rakyat Jelata Dicekik Pajaknya
Menteri Kebudayaan akan Tambah Daftar Warisan Budaya Indonesia ke UNESCO
Lebih dari sekadar mengajar, wahyudi yang mendidik dengan hati, contoh peribahasa menggunakan kata makan, yuk cari tahu artinya, mahasiswa ui kembangkan bisnis kopi berbasis iot.
Belajar PhD: Panduan untuk Gelar PhD
Ingin melakukan studi PhD? Apakah mendapatkan gelar PhD bahkan sepadan? Panduan ini akan memberi tahu Anda semua yang perlu Anda ketahui tentang mendapatkan gelar PhD.
Dalam panduan ini, kami akan membahas:
- Apa itu PhD?
- Apa Jenis PhD yang Ada?
- Berapa Lama Untuk Mendapatkan Gelar PhD?
Apa Persyaratan Untuk Belajar PhD?
Apa manfaat mendapatkan gelar phd, berapa gaji rata-rata lulusan phd.
- Berapa Biaya Menghasilkan PhD?
Bisakah Saya Melakukan PhD Online?
Apakah anda ingin belajar phd di luar negeri.
Klik di sini untuk memulai pencarian program PhD ideal Anda!
Apa itu gelar PhD/Doktor?
Doctor of Philosophy, lebih dikenal sebagai PhD, adalah gelar tertinggi yang dapat Anda capai dalam satu bidang studi. Itu diberikan oleh universitas di seluruh dunia untuk kontribusi signifikan terhadap pengetahuan di berbagai bidang akademik, atau setelah menyelesaikan program PhD.
Mengejar PhD melibatkan melakukan penelitian asli yang mendalam di bidang tertentu . Hasil penelitian ini kemudian disusun menjadi tesis atau disertasi . Ini biasanya memuncak dalam ujian lisan atau pertahanan , di mana kandidat harus menunjukkan pengetahuan komprehensif tentang bidang penelitian mereka dan mempertahankan temuan mereka di depan panel akademisi di bidang subjek tersebut.
Berbagai Jenis PhD
"PhD" adalah istilah umum untuk berbagai jenis program. Ini secara luas dapat dibagi menjadi empat kategori:
- PhD Tradisional/Akademik: Juga dikenal sebagai doktor penelitian, ini melibatkan beberapa tahun penelitian orisinal tentang topik tertentu. Biasanya berfokus pada pemahaman teoretis tentang topik, daripada mempraktekkan pengetahuan dalam pengaturan profesional. Ini adalah jenis PhD yang paling umum.
- Doktor Profesional: Ini dirancang untuk para profesional yang ingin menerapkan penelitian mereka ke praktik profesional mereka. Contohnya termasuk Doctor of Education (EdD), Doctor of Psychology (PsyD), dan Doctor of Business Administration (DBA). Gelar-gelar ini seringkali lebih berorientasi pada praktik dibandingkan dengan gelar PhD tradisional.
- Doktor Tinggi: Ini diberikan kepada orang-orang yang berkontribusi besar pada badan penelitian dan pengetahuan dalam bidang mereka dan dengan demikian diberikan di kemudian hari dalam kehidupan peneliti tersebut. Anda tidak dapat melamar jenis doktor seperti program PhD biasa.
- Doktor Kehormatan: Ini diberikan oleh universitas atas kebijakan mereka sendiri, dan tidak memerlukan pencapaian atau publikasi akademik tertentu. Sama seperti Doktor Tinggi, Anda tidak dapat melamar jenis Doktor ini.
Apa yang disarankan oleh perincian di atas adalah bahwa pada dasarnya Anda memiliki dua opsi untuk mengejar gelar PhD – Anda dapat memilih jalur akademik, atau gelar doktor profesional/industri .
Berapa Lama Untuk Mendapatkan gelar PhD?
Rata-rata, program PhD berlangsung 5-7 tahun , tetapi jumlah ini sangat bervariasi tergantung pada negara, universitas, dan bidang studi tertentu.
- Program PhD di Inggris cenderung berada di ujung spektrum yang lebih pendek, biasanya berlangsung 3-4 tahun .
- Di AS, bagaimanapun, waktu penyelesaian rata-rata untuk PhD adalah 6 tahun .
Pastikan untuk diingat bahwa waktu yang diperlukan untuk mendapatkan gelar PhD juga bergantung pada kecepatan studi Anda, bidang studi, persyaratan program Anda, dan latar belakang pendidikan Anda sebelumnya.
Anda harus melakukan beberapa persiapan agar berhasil melamar gelar PhD. Aturan umumnya adalah memeriksa situs web universitas untuk mengetahui persyaratan khusus dari program yang Anda minati.
Yang mengatakan, ada beberapa persyaratan umum yang harus Anda penuhi untuk mengejar gelar PhD:
Transkrip akademik
Anda diharapkan menyerahkan transkrip studi Sarjana dan Magister Anda , yang harus menunjukkan kursus yang Anda ambil dan nilai yang Anda terima selama program Anda.
Beberapa program PhD di Inggris, khususnya di bidang STEM, memungkinkan Anda melamar PhD hanya dengan gelar Sarjana. Namun, program PhD dalam Seni dan Humaniora membutuhkan gelar Master.
Anda mungkin perlu meminta transkrip Anda (dan dokumen lainnya) diterjemahkan dan dicap oleh notaris . Misalnya, jika Anda mendapatkan gelar Sarjana dan Magister dalam bahasa Hongaria, tetapi Anda ingin belajar di Kanada, transkrip Anda harus diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris.
Proposal penelitian
Sebagian besar universitas mewajibkan mahasiswa untuk menyerahkan proposal penelitian sebagai bagian dari aplikasi program PhD mereka, kecuali jika Anda melamar proyek penelitian yang telah ditentukan sebelumnya di bidang sains, teknologi, teknik, matematika, atau kedokteran. Pastikan pengecualian ini berlaku untuk program yang Anda minati.
Proposal penelitian yang baik mencakup ruang lingkup, signifikansi, dan beberapa detail tentang topik yang Anda rencanakan untuk diteliti selama program Anda.
Proposal penelitian Anda akan memiliki signifikansi yang bervariasi tergantung pada negara tempat Anda berencana untuk belajar.
CV / Resume Akademik
Praktik umum adalah memasukkan pendidikan Anda di bagian atas CV, diikuti dengan pengalaman kerja dan kemudian penelitian akademis.
Pastikan untuk memeriksa standar industri untuk CV/Resume di negara dan bidang yang ingin Anda pelajari . Misalnya, Resume AS mungkin berbeda dari standar negara asal Anda – itu akan membuat Anda menonjol di atas kandidat lain yang tidak meluangkan waktu untuk meneliti standar tujuan studi Anda.
Catatan: Meskipun tidak mengikuti standar CV/Resume negara/universitas tidak akan langsung mendiskualifikasi Anda sebagai kandidat, hal itu menunjukkan kurangnya perhatian dan polesan yang mungkin ditunjukkan oleh kandidat lain dalam aplikasi mereka sendiri. Cara terbaik untuk menggambarkannya adalah bahwa detail seperti ini menunjukkan tekad dan keaktifan Anda (karena Anda secara aktif memikirkan apa yang dapat meninggalkan kesan yang lebih baik pada panitia penerimaan).
Surat Motivasi/Pernyataan Tujuan
Teliti universitas dan fakultas secara menyeluruh.
Untuk menulis surat motivasi yang efektif untuk aplikasi PhD Anda, sangat penting untuk meneliti universitas dan fakultas yang Anda minati secara menyeluruh. Ini adalah sesuatu yang secara aktif diperhatikan oleh perekrut dan panitia penerimaan - mereka ingin melihat bahwa:
- Anda tahu tentang apa universitas / fakultas itu
- Anda akrab dengan proyek-proyek yang melibatkan departemen yang Anda minati
- Anda cukup peduli untuk belajar tentang profesor, peneliti, dan orang lain di departemen yang Anda lamar
Ini bukan hanya soal berpenampilan menarik - pendekatan menyeluruh ini menunjukkan dedikasi dan meninggalkan kesan pertama yang positif terkait keterampilan riset dan kedewasaan Anda.
Hindari klise dan komunikasikan siapa diri Anda
Anggota fakultas dan panitia penerimaan kemungkinan telah menyaring surat-surat formula yang tak terhitung jumlahnya dan templat yang tersedia dari internet, sehingga keaslian dan antusiasme Anda yang tulus akan membuat Anda berbeda .
Ingatlah bahwa tidak ada yang mengharapkan Anda menjadi sempurna - komite penerimaan mempekerjakan potensi, bukan kesempurnaan . Buat narasi menarik yang unik untuk Anda, dan ungkapkan mengapa universitas tertentu dan program PhD-nya selaras dengan minat penelitian dan aspirasi karier Anda. Jangan lupa juga jelaskan kenapa kamu adalah pilihan yang tepat untuk mereka .
Kiat bonus: Jika Anda pernah terlibat dalam proses mengamankan pendanaan untuk penelitian di masa lalu, pastikan untuk menyebutkannya. Ini sangat penting terutama untuk institusi yang tidak memiliki dana internal, tetapi selalu merupakan bonus di mana pun Anda melamar.
Surat Rekomendasi dan/atau Referensi
Beberapa universitas dan program mengharuskan Anda untuk mengirimkan surat rekomendasi dan referensi akademik dari orang-orang yang pernah belajar atau bekerja sama dengan Anda di masa lalu.
Pastikan untuk memberi orang yang Anda inginkan surat rekomendasi dari waktu yang cukup untuk menulis surat yang kuat yang merinci mengapa Anda adalah pilihan yang tepat untuk ini.
Bukti Kemahiran Bahasa
Anda harus membuktikan bahwa Anda dapat berbicara dan menulis dalam bahasa yang ingin Anda pelajari. Ini biasanya berarti mengikuti tes kemahiran bahasa.
Berikut adalah beberapa contoh sertifikat yang diterima secara luas untuk berbagai bahasa:
* Tes bahasa Jerman umum untuk semua mahasiswa pendidikan tinggi asing. ** Tes bahasa Jerman bagi mereka yang ingin belajar di Universitas Wina. Banyak universitas di negara-negara berbahasa Jerman menawarkan kursus bahasa Jerman khusus mereka sendiri seperti ini, dan seringkali gratis atau sangat terjangkau.
Persyaratan tambahan
Jika Anda bukan warga negara UE/EEA/Swiss, Anda mungkin diminta untuk mengajukan sertifikat Academic Technology Approval Scheme (ATAS) jika Anda ingin mendapatkan gelar PhD dalam mata pelajaran tertentu di Inggris. Anda dapat memeriksa apakah Anda perlu mengajukan izin ini di situs web pemerintah Inggris .
Anda mungkin perlu menyelesaikan tes masuk pascasarjana untuk melamar gelar PhD di negara tertentu – paling sering di AS, Kanada, Australia, dan India. Ini termasuk tetapi tidak terbatas pada:
- Ujian Catatan Pascasarjana (GRE)
- Tes Penerimaan Pascasarjana Manajemen (GMAT)
- Tes Masuk Sekolah Hukum (LSAT)
- Tes Penerimaan Medical College (MCAT)
- Dan berbagai tes bahasa.
Sebuah PhD dapat membekali Anda dengan berbagai keterampilan dan pengetahuan mendalam tentang bidang pilihan Anda, tetapi juga menawarkan manfaat yang nyata.
Laura Forsberg White , PhD dan Profesor Biostatistik di Universitas Boston, dalam wawancara KAS dengannya, mencantumkan keterampilan utama yang diperoleh siswa dalam program pascasarjana:
Hard Skill dan Pemahaman Mendalam tentang Bidang Anda
Sebuah PhD memungkinkan Anda untuk mempelajari secara mendalam bidang minat Anda, mengeksplorasi teori-teori yang kompleks, metodologi, dan konsep dengan cara yang mendalam. Anda akan memperoleh keterampilan keras yang dapat diterapkan dalam berbagai konteks dalam bidang spesialisasi Anda . Tingkat pengetahuan ini menjadikan Anda seorang profesional yang dicari di dunia akademis, industri, atau sektor publik.
Contoh yang diberikan Prof. White adalah di bidangnya sendiri: siswa di Biostatistik dan bidang yang berdekatan mempelajari pengetahuan dan keterampilan praktis dalam statistik, probabilitas, analisis kritis, dan banyak lagi.
Keterampilan Penelitian dan Kolaborasi
Bagian penting dari banyak program PhD didasarkan pada pengembangan rencana penelitian, melakukan pengumpulan dan analisis data, dan menyajikan temuan Anda . Ini menumbuhkan keterampilan penelitian yang kuat yang sangat berharga baik di dunia akademis dan industri, di sektor-sektor seperti keuangan, teknologi, konsultasi, dan banyak lagi, di mana pengambilan keputusan berdasarkan data sangat penting.
Terlebih lagi, program PhD melibatkan banyak kolaborasi dengan peneliti lain, yang mendewasakan Anda sebagai individu dan mengajari Anda berbagai soft skill yang Anda perlukan untuk berhasil dalam peran masa depan Anda, seperti komunikasi yang tepat, menerima dan menerima umpan balik, pemikiran kritis, manajemen waktu dan ketahanan serta ketekunan .
Keterampilan yang Dapat Dialihkan
Selain pengetahuan akademik dan keterampilan penelitian, program PhD membantu Anda mengembangkan berbagai keterampilan yang dapat dialihkan. Ini termasuk manajemen proyek, kepemimpinan, kerja tim, dan keterampilan komunikasi . Keterampilan seperti itu sangat berharga dalam berbagai konteks profesional.
Banyak program Ph.D. juga mengharuskan siswa untuk melakukan peran mengajar atau mentoring . Ini menawarkan pengalaman berharga jika Anda ingin mengejar karir di dunia akademis, memberi Anda kesempatan untuk membentuk pola pikir generasi mendatang dan berkontribusi pada pertumbuhan dan perkembangan bidang studi Anda.
Kemajuan karir
Jika Anda memutuskan untuk meninggalkan akademisi untuk mengejar karir di industri ini, gelar PhD dapat membuka peluang karir tingkat yang lebih tinggi, seperti peran yang lebih bergengsi, gaji yang lebih tinggi, dan promosi yang lebih cepat.
Perlu juga dicatat bahwa gelar PhD sering diperlukan untuk posisi jalur tetap di dunia akademis .
Terlebih lagi, selama PhD Anda, Anda akan menghadiri konferensi, seminar, dan acara akademik lainnya. Platform ini memungkinkan Anda untuk bertemu dan berkolaborasi dengan profesional, akademisi, dan pakar lain di bidang Anda. Jejaring seperti itu dapat mengarah pada kolaborasi yang bermanfaat, tawaran pekerjaan, atau kemitraan penelitian .
Kontribusi kepada Masyarakat
Sebagai seorang peneliti PhD, pekerjaan Anda dapat menghasilkan terobosan atau kemajuan yang signifikan di bidang Anda . Apakah Anda sedang mempelajari ilmu kedokteran untuk berkontribusi pada kesehatan masyarakat, atau meneliti ilmu lingkungan untuk memajukan upaya keberlanjutan, penelitian Anda dapat membuat perbedaan nyata dalam masyarakat dan/atau keseluruhan pengetahuan di bidang pilihan Anda.
Saat kita mempertimbangkan untuk mengejar pendidikan tinggi, salah satu faktor kunci yang sering mendorong keputusan kita adalah potensi dampaknya terhadap masa depan keuangan kita. Sebuah PhD dapat memberikan keunggulan yang Anda butuhkan untuk tidak hanya mengamankan peran bergaji tinggi tetapi juga mendapatkan rasa hormat dan kredibilitas di bidang pilihan Anda .
Gaji rata-rata lulusan PhD sangat bervariasi antar negara dan bidang:
Amerika Serikat
- Rata-rata gelar sarjana: $70.000/tahun
- Rata-rata gelar master: $82.000/tahun
Sumber: Payscale, 2023
Britania Raya
- Rata-rata gelar sarjana: £33.000/tahun
- Rata-rata gelar master: £35.000/tahun
- Rata-rata gelar sarjana: €51.000/tahun
- Rata-rata gelar master: €56.000/tahun
Berapa Biaya Mendapatkan PhD?
Sebuah PhD tidak memerlukan biaya atau uang, tergantung pada universitas dan negara tempat Anda ingin belajar. Sebagian besar universitas juga memiliki struktur biaya kuliah yang berbeda untuk siswa domestik dan internasional.
Berikut rincian biaya sekolah rata-rata tergantung pada wilayah dan kewarganegaraan:
Anda dapat membaca perincian lebih rinci tentang biaya mendapatkan gelar di berbagai negara di Panduan Negara kami.
Bagi Anda yang khawatir dengan biaya belajar di luar negeri, ada banyak beasiswa di luar sana untuk membantu Anda menemukan studi Anda. Lihatlah Direktori Beasiswa gratis kami untuk daftar 440+ beasiswa di 37 negara di seluruh dunia.
Ya, Anda pasti dapat menyelesaikan program PhD secara online . Semakin banyak dari mereka tersedia setiap tahun, tetapi penting untuk diingat bahwa kualitasnya sangat bervariasi tergantung pada bidang studi dan institusi.
Sebaiknya periksa sudah berapa lama program online yang Anda minati. Program PhD bersifat kolaboratif, dan banyak jurusan tidak cocok untuk studi online.
Biasanya, program PhD yang dirancang khusus untuk pengajaran online cenderung lebih efektif dibandingkan dengan program tradisional yang hanya ditransfer ke platform pembelajaran online.
Butuh Lebih Banyak Bantuan Dengan Aplikasi PhD Anda?
Unduh buku pegangan Dokumen Aplikasi PhD gratis kami, yang menjelaskan secara mendetail tentang cara menyempurnakan surat motivasi, CV/resume, proposal penelitian, dan lainnya!
IMAGES
VIDEO
COMMENTS
Mahasiswa S2 yang mau melanjutkan pendidikan ke jenjang S3, perlu tahu bahwa gelar PhD adalah kepanjangan dari Doctor of Philosophy. Meskipun memiliki kata philosophy yang bermakna filsafat. Bukan, berarti gelar PhD hanya didapatkan oleh lulusan ilmu filsafat saja.
Hal pertama yang akan dibahas sebelum menemukan jawaban dari pertanyaan apa itu PhD adalah pengertian dari program Doktor. Doktor pada dasarnya adalah program studi pascasarjana atau gelar pendidikan bagi siapa saja yang menyelesaikan studi S3.
PhD sendiri merupakan kepanjangan dari Doctor of Philosophy. Dalam bahasa Indonesia bisa diartikan secara mentah sebagai gelar Doktor Filsafat. Namun definisinya bukan seperti itu, karena gelar PhD tidak hanya diberikan kepada lulusan S3 ilmu filsafat namun juga bidang keilmuan lainnya.
PhD merupakan gelar akademik tertinggi yang dapat kamu capai setelah menyelesaikan pendidikan S3. Meski PhD merupakan singkatan dari Doctor of Philosophy, bukan berarti seseorang yang mendapat gelar ini lulus dari bidang studi filsafat.
Sedangkan PhD (Philosophiae Doctor) adalah jenis gelar doktor yang spesifik, sering kali digunakan untuk mengidentifikasi gelar di bidang ilmu pengetahuan alam, matematika, atau humaniora. Misalnya, seseorang dapat memperoleh gelar PhD dalam ilmu komputer, kimia, sastra, atau bidang lainnya.
Artikel yang menjelaskan pengertian dari sebuah istilah. PhD itu sendiri adalah gelar akademis tertinggi yang diberikan di beberapa negara di dunia. Pada kali ini akan membahas secara ringkas apa itu gelar PhD dan bagaimana perbedaannya dengan Doktor, terutama dalam konteks pendidikan di Indonesia ...
Jadi, PhD maupun Doktor memang sama-sama gelar pendidikan tertinggi di dunia akademik. Lantas apa saja perbedaan keduanya? Untuk menjawabnya, artikel kali ini akan membahasnya Apa Itu Program PhD? PhD merupakan kependekan dari Doctor of Philosophy.
PhD stands for “Doctor of Philosophy,” which refers to the immense knowledge a student gains when earning the degree. While you can actually get a PhD in philosophy, "Doctor of Philosophy" doesn't always refer to someone who has a terminal degree in that discipline.
Apa itu Gelar PhD? Gelar PhD atau Doctor of Philosophy artinya adalah jenis gelar doktor tertentu yang berfokus pada penelitian di bidang tertentu. Lebih lanjut, PhD ini sangat teoretis dan melibatkan penelitian ekstensif untuk menghasilkan pengetahuan baru.
Doctor of Philosophy, lebih dikenal sebagai PhD, adalah gelar tertinggi yang dapat Anda capai dalam satu bidang studi. Itu diberikan oleh universitas di seluruh dunia untuk kontribusi signifikan terhadap pengetahuan di berbagai bidang akademik, atau setelah menyelesaikan program PhD.